SISTEM PENDIDIKAN DI NEGRA MAJU, BERRKEMBANG DAN TERBELAKANG
Pengertian Sistem
Pendidikan
Sistem adalah
merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yang
saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang di
harapkan berdasarkan atas kebutuhan yang telah di tentukan.
Setiapsistem pasti mempuyai tujuan , dan semua kegiatan yang dari
semua komponen diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Adapunpendidikan di Indonesia adalah merupakan proses pendidikan dalam
arti sebuah sistem, yang di sebut dengan sistem pendidikan.
Secara teoritis suatu sistem pendidikan, terdiri
dari komponen-komponen atau bagian- bagian yang menjadi
inti dari proses pendidikan. Bagian-bagian tersebut adalah terdiri
dari:
a Tujuan atau
cita-cita pendidikan, yang berfungsi untukmemberikan arah terhadap semua
kegiatan dalam semua proses pendidikan.
b Peserta didik, yang
berfungsi sebagai obyek yang sekali gus sebagai subyek pendidikan.
c Pendidik yang
berfungsi sebagai pembimbing, pengarah untuk menumbuhkan aktifitas peserta
didik.
d Alat
pendidikan maksudnya dalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berfungsi untuk
mempermudah atau mempercepat tercapainya tujuan pendidikan.
e Lingkungan, yang
berfungsi sebagai wadah atau lapanganterlaksanaanya proses
pendidikan karena tanpa adanya lingkungan , pendidikan tak dapat
berlangsung.
A. Kebijakan dan Problem Pendidikan di
Negara-Negara Maju
a. Tingkat pendidikan negara maju relatif
tinggi.
Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator penting yang menunjukkan
kualitas penduduk suatu negara. Di negara-negara maju secara umum penduduknya
sudah memiliki kesadaran tinggi akan arti penting pendidikan dan penguasaan
Iptek. Hal tersebut terlihat dari angka partisipasi belajar penduduk
negara-negara maju yang sangat tinggi. Tingginya tingkat pendidikan penduduk di
negara maju juga ditunjang oleh sistem pendidikan yang baik dan anggaran
pendidikan yang tinggi dari pemerintah.
Tingkat pendidikan masyarakat di negara maju sudah sangat tinggi. Hampir
seluruh penduduk bisa membaca dan menulis (melek huruf). Pemerintah mampu
memberikan jaminan pendidikan dasar gratis kepada seluruh lapisan masyarakat.
Fasilitas pendidikan di negara maju juga tersedia lengkap. Sistem pendidikan
yang digunakan lebih menekankan pada kecakapan hidup dan kemandirian peserta
didik untuk mengembangkan potensinya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi di negara maju sudah berkembang dengan pesat.
Negara maju memiliki ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu. Para ilmuwan ini
diberi fasilitas, seperti laboratorium lengkap dan standar gaji tinggi sehingga
bisa melakukan inovasi. Hasil-hasil inovasi sangat bermanfaat di berbagai
bidang, seperti produksi, militer, ruang angkasa, kedokteran, maupun pengembangan
ilmu pengetahuan.
Berikut ini
adalah sistem pendidikan dari beberapa negara maju di Dunia:
1. Pendidikan
Amerika Serikat
Karakteristik utama sistem pendidikan Amerika Serikat adalah berkarakter
desentralisasi. Pemerintah federal, negara bagian, dan pemerintah daerah
memiliki aturan dan tanggung jawab administrai masing-masing yang sangat jelas.
Amerika Serikat tidak mempunyai sistem pendidikan yang terpusat atau yang
bersifat nasional. Namun bukan berarti pemerintah federal tidak memberikan arah
dan pengaruhnya terhadap masalah pendidikan. Badan Legislatif, Judikatif dan
Eksekutif fedaral sangat aktif dalam proses pembuatan keputusan mengenai
pendidikan.
Tentang kurikulum dan metodologi pengajaran di Amerika Serikat, pemikir pendidik
selalu mengembangkan inovasi baru. Maka muncullah kurikulum terintegrasi
(integrated curriculum), metode mengajar yag berpusat pada siswa (student
centered teaching method), pengajaran atas dasar kemampuan dan minat individu
(individualized instruction), dan sekolah alternatif.
2. Pendidikan
Jepang
Jepang mempunyai penduduk yang homogen, yang terdiri dari 99.4 % orang Jepang.
Bahasa Jepang dipakai sebagai bahasa resmi dan dipakai mulai dari prasekolah
sampai ke perguruan tinggi. Sebagian besar anak-anak di Jepang memasuki taman
kanak-kanak. Kemudian pada usia enam tahun mereka mulai masuk sekolah dsar yang
wajib bagi semua orang, berlangsung selama enam tahun. Sekolah tingkat pertama
adalah termasuk pendidikan wajib.
Guru guru di Jepang, sekolah dasar dan sekolah menengah, memperoleh pelatihan
dan juga pendidikan di universitas, program pasca sarjana dan junior college.
Sekolah sekolah sangat memperhatikan kegiatan ekstra kurikuler seperti
organisasi murid (osis), event olah raga, study tour, dan sebagainya. Pada
sekolah menengah ada mata pelajaran wajib dan mata pelajaran elektif.
3. Pendidikan
Finlandia
Meski tidak terlalu populer, negara ini ternyata menempati peringkat pertama di
dunia dalam hal kualitas pendidikannya. Negara ini beribukota di Helsinki
(tempat ditandatanganinya perjanjian damai antara RI dengan GAM). Peringkat
satu dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil survei internasional yang
komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation and
Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama PISA (Programme for
International Student Assesment) mengukur kemampuan siswa di bidang Sains,
Membaca, dan juga Matematika.
Di Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan
terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski
gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya
justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1
dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke
Fakultas Hukum bahkan Fakultas Kedokteran.
Menurut para pakar pendidikan di Finlandia, ujian dan testing hanya akan
menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing cenderung
mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian. Siswa didorong untuk
bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka
butuhkan. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Adanya terlalu banyak
komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan, dan mengakibatkan suasana
belajar menjadi tidak menyenangkan. Kelompok siswa yang lambat mendapat
dukungan intensif.
Tidak ada perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk di
sekolah-sekolah di Finlandia. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda
kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki.
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, pada negara-negara maju,
pendidikan dijadikan prioritas utama. Mereka sadar betul bahwa pendidikan
merupakan modal terpenting untuk menjadikan suatu negara menjadi maju dan
berperadaban. Maka, ketika ada suatu negara maju hancur akibat perang ataupun
bencana alam, hal pertama yang dibenahi bukanlah dari segi ekonomi maupun
politik, melainkan segi pendidikannya terlebih dahulu sehingga negara atau
bangsa tersebut bisa cepat bangkit dari keterpurukan dan kembali menjadi negara
yang maju dan berperadaban tinggi.
B. Kebijakan dan Problem Pendidikan di Negara-Negara
Berkembang
Suatu negara digolongkan sebagai negara berkembang jika negara tersebut belum
dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat
menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan.
Beberapa ciri khas Negara-negara yang sedang berkembang adalah:
- Secara politis, pada umumnya baru mengalami kemerdekaan atau lepas dari penjajahan barat
- Secara ekonomis, pada umumnya miskin dan msih sangat bergantung pada alamnya.
- Secara demografis, pada umunya padat penduduk dengan tingkat pertambahan penduduk karena kelahiran yang tinggi.
- Secara budaya,kokoh berpegang pada warisan budaya tradisiolan secara terus menerus.
Kebijaksanaan pendidikan di negara-negara berkembang umumnya berasal dari
warisan kebijaksanaan pendidikan kaum kolonial. Dikatkan demikian karena
negara-negara berkembang pada saat baru pertama kali merdeka belum sempat
membangun kebijaksanaan pendidikannya sendiri berdasarkan kebutuhan realistik
rakyatnya. Kemerdekaan yang telah dicapai di bidang politik tidak dengan
sendirinya diikuti oleh kemerdekaan di bidang lainnya, lebih-lebih di bidang
pendidikan.
ciri-ciri kebijakan pendidikan yang
merupakan warisan kaum kolonial adalah:
- Sifatnya yang
elitis atau lebih banyak memberikan kesempatan kepada sekecil masyarakat dan
tidak lebih banyak memberikan kesempatan kepada sebagian besar masyarakat.
- Berorientasi
sosio-ekonomik. Orientasi sosio-ekonomik demikian, berkaitan erat dengan
jaringan ekonomi internasional di mana negara-negara maju berposisi sebagai
sentralya sementara negara-negara berkembang sekadar sebagai periferalnya.
- Liberal,
rasional, individual, archievment oriented dan social alienated. Ciri-ciri
pendidikan demikian, umumnya berbeda dan bahkan berlawanan dengan ciri-ciri
masyarakat dan nilai-nilai yang berkembang di negara-negara berkembang.
Pendidikannya liberal, padahal masyarakatnya menjunjung tinggi nilai-nilai
kolektivisme. Pendidikannya menanamkan rasionalitas, padahal masyarakat di
negara-negara berkembang terdapat banyak budaya-budaya yang tidak saja
mengembangkan rasionalitas melainkan juga segi-segi emosional dan bathiniah;
pendidikannya individual, padahal masyarakatnya menjunjung tinggi
kesetiakawanan sosial dan gotong royong; pendidikannya archievment oriented
secara sempit sekedar prestasi akademik di kelas; pendidikannya sosial
alienated padahal masyarakatnya menginginkan sosialisasi siswa dengan
lingkungannya.
- Tidak berakar
pada tradisi dan budaya setempat. Hal demikian sangat memperhatikan, oleh
karena pendidikan pada dasarnya adalah pewarisan budaya dan generasi sebelumnya
kepada generasi sesudahnya atau penerusnya.
- Berorientasi pada masyarakat kota, hal ini juga sangat memprihatinkan mengingat sebagian besar wilayah negara-negara berkembang justru terdiri dari pedesaan. Orientasi ke kota demikian lambat atau cepat, langsung maupuin tidak langsung bisa menjadikan penyebab lulusan-lulusan pendidikan lebih tertarik dengan kehidupan kota ketimbang bangga membangun desanya.
Ketimpangan-ketimpangan inilah yang menjadi problema pendidikan di
negara-negara berkembang di mana problem-problem tersebut lebih banyak
disebabkan oleh ketidaksiapan suatu negara dalam menjalankan sistem
pemerintahan khususnya dalam sektor pendidikan dan kurangnya kesadaran akan
pentingnya sebuah pendidikan dalam memajukan sebuah peradaban. Di antara
negara-negara berkembang yang masih mengalami polemik atau masalah pendidikan
seperti yang tersebut di atas adalah Indonesia, beberapa negara di wilayah Asia
Tenggara seperti Vietnam dan Kamboja serta beberapa negara di kawasan Afrika.
C. SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA TERBELAKANG
Alasan sistem pendidikan terbelakang
· Anggaran
pemerintah untuk pendidikan dirasa kurang anggaran pemerintah untuk dunia
pendidikan saya rasa masih kurang bayangkan saja pada tahun 2012 anggaran 286,9
triliun dirasa masih jauh dari kurang. namun pemerintah juga sudah menyadari
nya, pemerintah dalam program nya juga sudah berupanya menaikan anggaran dari
tahun ketahun ditahun ini saja anggaran naik 6,7% atau sebesar 331,8
· Sistem
pendidikan yang masih buruk seperti yang kita ketahui sistem pendidikan
di indonesia berada di rangking terakhir dunia dengan sistem yang masih buruk
tentu sangat sulit bagi pendidikan untuk berkembang
· Kurang
meratanya pendidikan di indonesia
Sebagai negara maritim yang memiliki wilayah teritorial dari sabang hingga merauke persebaran pendidikan tidak merata sebagian masih berpusat pada kota-kota besar saja
Sebagai negara maritim yang memiliki wilayah teritorial dari sabang hingga merauke persebaran pendidikan tidak merata sebagian masih berpusat pada kota-kota besar saja
· Kurikullum
yang sering berubah
Tidak bisa kita pungkiri kurikullum di pendidikan di indonesia selalu berganti ganti, pergantian ini selalu terjadi setiap pergantian kepemimpina dalan hal ini kaitanya dengan menteri pendidikan
Tidak bisa kita pungkiri kurikullum di pendidikan di indonesia selalu berganti ganti, pergantian ini selalu terjadi setiap pergantian kepemimpina dalan hal ini kaitanya dengan menteri pendidikan
· Sarana dan
prasarana
sarana dan prasaran sangat penting bagi upaya peningkatan pendidikan karena tampa adanya sarana dan prasarana yang memadai sulit rasanya untuk mengembangkan pendidikan, realitanya pendidikan di indonesia masih jauh dari memadai
sarana dan prasaran sangat penting bagi upaya peningkatan pendidikan karena tampa adanya sarana dan prasarana yang memadai sulit rasanya untuk mengembangkan pendidikan, realitanya pendidikan di indonesia masih jauh dari memadai
· Kualitas guru
dan pengajar masih rendah
guru dan pengajar sebagai ujung tombak dalam pendidikan memiliki peranan penting demi kemajuan pendidikan, namun kenyataan kualitas guru dan pengajar masih dibawah standar yang diterapkan. namun berbagai upanya telah dilaukan untuk meningkatkan kualitas mulai dengan melakukan sertifikasi dan pelatihan-pelatihan lain nya.
guru dan pengajar sebagai ujung tombak dalam pendidikan memiliki peranan penting demi kemajuan pendidikan, namun kenyataan kualitas guru dan pengajar masih dibawah standar yang diterapkan. namun berbagai upanya telah dilaukan untuk meningkatkan kualitas mulai dengan melakukan sertifikasi dan pelatihan-pelatihan lain nya.
No comments:
Post a Comment