Monday, September 29, 2014

Pengertian Peluang Usaha Dalam Kewirausahaan Menurut Para Ahli


             Peluang usaha

           Bisnis tentu tidak akan lepas dengan istilah peluang usaha dan kewirausahaan. Sebagai langkah awal dalam mempelajari dunia bisnis, ada baiknya jika kita juga mengetahui pengertian peluang usaha agar kita sedikit lebih tahu tentang masalah ini.
           Pengertian Peluang Usaha Dalam Kewirausahaan Menurut Para Ahli Peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu " peluang " dan " usaha ". Peluang yang dalam bahasa Inggris di sebut dengan opportunity memiliki arti sesuai dengan KBBI adalah kesempatan. Secara sederhana peluang di artikan sebagai kesempatan muncul atau terjadi pada satu peristiwa. Sementara itu, usaha memiliki pengertian berbagai daya untuk mendapatkan apa yang di inginkan. Sehingga secara terminologis pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang di inginkannya ( keuntungan - kekayaan - uang ) dengan memanfaatkan berbagai faktor baik faktor eksternal maupun internal.
           Dalam menilai sebuah peluang usaha, apakah cocok dengan keadaan kita atau tidak, tentu kita harus memperhatikan berbagai faktor yang saya bagi menjadi dua jenis yaitu :

Faktor Internal
             Faktor internal berasal dari diri kita sendiri semisal bakat dan minat. Mungkin bagi orang lain usaha bimbingan belajar komputer menjadi satu peluang bisnis yang sangat prospektif, namun bagi mereka yang bahkan SD tidak lulus sementara umur sudah terlanjur tua. Maka ini akan sangat sulit berkembang. Saya tidak mengatakan bahwa mustahil untuk sukses, namun keberhasilan akan lebih lama bahkan bisa jadi akan menemui kegagalan di tengah jalan. Untuk itulah, ketika kita memilih satu peluang usaha maka terlebih dahulu kita harus melihat faktor internal yang ada dalam diri kita agar apa yang kita inginkan yaitu keuntungan bisnis, dan kekayaan dapat kita raih dengan lebih mudah dan cepat.

Faktor Eksternal

              Faktor eksternal berarti berbagai hal yang berkaitan di luar diri kita. Warnet adalah salah satu peluang usaha yang dulu pernah booming dan menghasilkan banyak uang untuk pemiliknya. Namun, pada beberapa tahun terakhir, usaha ini mulai surut karena munculnya banyak laptop, gadget serta area internet gratis. Bagi sebagian daerah mungkin masih berpotensi, namun bagi daerah yang kebanyakan warganya telah memiliki laptop dan jaring internet sendiri. Maka peluang usaha warnet akan menjadi ide usaha yang kurang tepat terlebih kini telah banyak muncul desa internet yang mengembangkan desanya dengan memaksimalkan fungsi internet serta memberikan akses internet dengan mudah dari dalam rumahnya.
             Faktor eksternal ini harus anda kaji dengan baik. Caranya adalah buka mata, buka telinga dan jadilah orang yang bisa tanggap dalam menghadapi berbagai perubahan dunia. Trend selalu berubah, dulu, bunga cinta menjadi sangat fenomenal dengan harga yang selangit, kini bunga tersebut entah kemana rimbanya. Ini adalah contoh perubahan trend yang mempengaruhi dunia bisnis. Jika anda bisa melihat kedua faktor di atas, maka anda nantinya akan bisa membaca peluang bisnis dengan baik sehingga anda bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mendapatkan banyak uang.
             Menurut seorang tokoh bisnis dunia, D.J Schwarts, agat peluang usaha bisa kita maksimalkan untuk hasil yang optimal maka kita perlu melakukan beberapa hal di bawah ini di antaranya :

1.Percaya dan yakin
            Bagi anda yang pernah membaca buku - buku motivasi seperti law of atraction, mungkin anda akan paham betapa dahsyatnya kekuatan keyakinan. Ketika kita yakin, ada tarikan dalam diri kita untuk mendapatkan kekuatan alam sehingga kita terdorong untuk melakukan hal - hal agar sukses. Alam pun kemudian menarik kekuatannya dan menggerakan alam agar apa yang kita yakini benar - benar terjadi.
          Soekarno pernah berkata " Jika kita mempunyai keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu - membahu mewujudkannya"

2.Jangan hadiri lingkungan yang statis yang akan melumpuhkan pikiran wirausahawan.
        Maksudnya pilihlah sahabat yang tepat. Jika anda terbiasa bergaul dengan mereka yang memiliki pemikiran sempit maka anda akan menjadi orang yang memiliki pemikiran yang tidak jauh dari mereka. Anda terbiasa dengan mereka yang memiliki sikap pesimis, maka anda pun kemungkinan besar akan menjadi seorang yang skeptis terhadap kemampuan anda sendiri. Untuk itu, bergaullah dengan mereka yang telah sukses, kemudian carilah orang orang yang selalu optimis agar ketika anda merasa kecil hati, anda bisa tahu bagaimana mereka bisa membesarkan hati mereka ketika keadaan sedang tidak menentu.

              Menilai Peluang

           Usaha Baru Peluang usaha bisa muncul dari mana-mana. Baik muncul dari diri sendiri melalui intuisi maupun melalui hasi pencarian ide yang dilakukan secara sengaja, maupun muncul sebagai respon terhadap faktor di luar diri (tawaran, lokasi straegis, permintaan pasar, bahan baku melimpah, dsb). Beberapa hal yang perlu diingat oleh seorang wirausaha dalam melihat peluang adalah (Supriyadi & Widodo, 2002):

1.Pengalaman dan objektifitas

         Terutama dari sudut pandang pemasaran dan sudut pandang bisnis. Pengalaman akan membantu seorang wirausaha dalam menilai sebuah peluang usaha. Misalnya pengalaman seseorang berdagang pakaian batik akan membantunya menilai peluang membuka konfeksi pakaian batik. Pengalaman bisa berasal dari apa yang pernah dilakukannya, bisa juga melalui konsultasi dengan orang yang lebih berpengalaman. Selain itu objektivitas dalam menilai sebuah peluang juga diperlukan sehingga usaha yang dijalani sudah diawali dengan perhitungan yang matang.

2.Kedekatan pasar

      Salah satu kesalahan dalam wirausaha yaitu ada kecenderungan hanya faktor kemampuan berproduksi saja yang diutamakan, sedangkan kemampuan untuk memenuhi keinginan konsumen kurang diperhatikan. Mestinya memproduksi untuk bisa dijual, bukan sekedar memproduksi apa yang dapat dibuat.

3.Pemahaman teknis

       Kurangnya pemahaman teknis terutama bagi produk baru akan menghambat atau mengakibatkan tertundanya pendirian usaha baru. Sebaiknya saat melihat peluang usaha, seorang wirausaha segera mencari tahu sedetail mungkin persiapan teknis yang dibutuhkan menjalankan usaha tersebut, sehingga saat usaha dimulai tidak banyak waktu dan biaya terbuang karena faktor teknis.

4.Kebutuhan finansial

        Perlu dihitung biaya yang dibutuhkan untuk produk baru, termasuk biaya coba-coba. Pengadaan alat, pelatihan SDM, dan lain-lain. Besarnya kebutuhan ini akan membantu menentukan harga serta kapan dan bagaimana break event point (BEP) dapat dicapai. 5.Diferensiasi produk Terutama untuk membedakan produk maupun jasa yang akan ditawarkan, dengan produk pesaing. Peluang akan semakin besar jika seorang wirausaha mampu menawarkan produk yang memiliki nilai lebih atau berbeda dari yang sudah ada.

6.Pemahaman aspek hukum

     Terutama berkaitan dengan masalah hak cipta, merk dagang, hak paten, dll (SIUT, SIUP, SIUJK,TDP, NPWP, PKP). Pemahaman terhadap aspek hukum membantu mengurangi faktor resiko. Ada peluang usaha yang tampaknya memberikan keuntungan yang menggiurkan, ternyata memiliki resiko berhadapan dengan masalah hukum. Dalam hal ini seorang wirausaha wajib berhati-hati mensikapi peluang tersebut. Hal-hal yang disebutkan di atas, bukanlah untuk menakut-nakuti seorang calon wirausaha untuk memulai usahanya, tapi agar seorang wirausaha bisa mensikapi peluang dengan cerdas sehingga lebih dekat dengan keberhasilan. Menilai peluang sebaiknya tidak dilakukan terlalu lamban, karena peluang yang ada bisa hilang atau diambil orang. Seorang wirausaha harus bisa bergerak dan berpikir dengan cepat.
         Suharno (2008) memberikan fakta dan tips untuk membantu seorang wirausaha menilai peluang usaha maupun usaha yang sedang dijalani, sebagai berikut:

1. Fakta
  1. Pada umumnya semua jens produk memiliki peluang mencetak keuntungan dan kerugian. Permasalahannya bukan pada produk tapi pada pasarnya. Bisa saja seorang wirausaha menjalankan bisnis yang tampaknya bergengsi ataupun eksklusif, tapi kalau produk itu tidak laku, apa artinya?
  2. Sebagian besar usaha mengalami kebangkrutan bukan disebabkan oleh persaingan, melainkan oleh kekurangmampuan mengelola SDM. Banyak perusahaan bisa tumbuh dengan cepat kemudian bangkrut.
  3. Banyak yang mengira bisnis yang dimulai dengan hobi akan maju pesat. Faktanya, bisnis memang membantu wirausaha mengetahui seluk beluk kegiatan yang terkait dengan hobi tersebut. Ketika hobi menjadi bisnis, wirausaha perlu mencermati pola jual beli yang layak agar bisa menguntungkan usahanya.
  4. Menjual produk yang murah belum tentu laku. Banyak produk yang harganya sangat mahal justeru lebih laku dari pesaingnya yang menawarkan harga murah. Permasalahannya adalah pada nilai yang akan diterima pembeli. Bisa jadi karena dengan harga semahal itu konsumen merasa memperoleh sesuatu, mungkin kualitas produk, kualitas pelayanan, atau soal gengsi. Wirausaha yang cermat memprediksi selera pasar, akan punya peluang keberhasilan lebih besar.
  5. Banyak orang mengira membuka usaha yang belum dilaukan orang lain punya peluang maju lebih besar. Faktanya, dengan membuka usaha baru yang belum dilakukan orang lain seorang wirausaha harus melakukan investasi uang dan waktu yang lebih besar untuk meyakinkan konsumen bahwa produk yang ditawarkan bermanfaat bagi konsumen.
2. Tips
  1. Wirausaha perlu mencari sesuatu yang membuatnya senang, misalnya: makanan, pendidikan, interior, fashion, perbankan, dll. Tidak usah dipikirkan kegiatan itu menguntungkan atau tidak, yang penting ia dapat memilih dan melakukan kegiatan yang menyenangkan.
  2. Setelah mengumpulkan kegiatan yang menyenangkan, seorang wirausaha bisa mulai memilih salah satu dari kegiatan tersebut yang pasarnya benar-benar bagus. Misalnya seorang wirausaha menyenangi kegiatan yang berkaitan dengan makanan, maka ia bisa memilih mana yang pasarnya lebih bagus: usaha catering, membuka warung makan, membuat kue kering, minuman ringan, bisnis hantaran makanan/parcel, atau menjadi penulis resep inovatif di majalah-majalah?
  3. Setelah memilih dengan mantap, wirausaha perlu mencari tentang pesaing dalam bidang usaha tersebut. Dengan mengetahui kualitas dan kuantitas pesaing wirausaha dapat mengukur kemampuannya dalam membangun usaha.
                 Profil Usaha

        Secara garis besar ada 5 jenis usaha, kelima usaha ini dapat dirinci sedemikian rupa baik menurut lembaga yang mengusahakan, bentuk badan hukum, besarnya usaha, komoditi yang diusahakan, sehingga muncul berbagai jenis usaha yang luar biasa banyaknya. Kelima usaha tersebut antara lain: 
  1. Usaha ekstraktif Merupakan usaha yang bergerak dalam bidang pertambangan atau bidang usaha yang mengambil langsung dari alam, seperti hasil laut, hasil hutan.
  2. Usaha agraris Mencakup berbagai usaha pengelolaan kebun, perdagangan hasil-hasil pertanian (agrobisnis) atau usaha apapun yang dapat dihasilkan atau diolah dari bidang pertanian, perkebunan maupun peternakan.
  3. Usaha industri Pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi, atau modifikasi menjadi produk yang baru. Industri dapat dirinci dalam bentuk berbagai jenis komoditi yang dihasilkan dan besar kecilnya industri yang diusahakan. Usaha jasa Bentuk utama dari usaha ini adalah memberikan layanan atau service. Bisa berupa tenaga, keahlian, maupun ide. Contoh usaha ini adalah biro jasa pengurusan surat (bpkb, stnk, pasport, dll), lembaga konsultan, kursus, pengelolaan parkir, desain dsb.
  4. Usaha perdagangan Penjualan berbagai produk, baik dalam skala besar maupun kecil. Perdagangan merupakan ujung tombak bisnis, karena sebaik apapun sebuah produk, belum bernilai bisnis sampai ia berhasil dijual.

No comments:

Post a Comment