Tuesday, February 26, 2019

Biografi Abdul Latief Al-Baghdadi: Ahli Anatomi dan Tulang Muslim

Biografi Abdul Latief Al-Baghdadi: Ahli Anatomi dan Tulang Muslim
Nama lengkap Abdul Latief al-Baghdadi adalah Abu Mohammad Abdul Latief bin Yusuf bin Mohammad. Ia lahir pada tahun 1162 di Baghdad. Sejak kecil ia telah mempelajari alquran dan ilmu agama dari al-Wajih al-Wasiti. Menjelang dewasa, ia melanjutkan pendidikannya dengan mempelajari ilmu kedokteran dan filsafat. Salah seorang gurunya adalah Ibnu Tilmiz. Selanjutnya, ia pergi ke Damaskus dan Mesir. Di sana, ia mendalami ilmu-ilmu agama, kedokteran, sastra, dan filsafat.

Abdul Latief adalah seorang ahli anatomi, sastrawan, dan filosof. Namanya terkenal sebagai ahli anatomi pertama yang mendeskripsikan tengkorak kepala manusia dan tulang muka, termasuk tulang rahang bawah, secara lengkap dan akurat. Sepanjang hidupnya, Abdul Latief sangat tekun mempelajari ilmu kedokteran. Ia meneliti sejumlah karya para ahli medis Yunani dan mengembangkannya melalui banyak penelitian. Selain itu, ia juga mengembangkan kajian tentang tulang manusia, khususnya tulang rahang bawah. Selama berada di Mesir, ia menganalisa Teori Galenus mengenai tulang bawah dan tulang yang menghubungkan tulang punggung dengan tulang kaki, sebelum kemudian berhasil menyempurnakannya. Penelitiannya di bidang ini memunculkan banyak temuan yang mengejutkan.

Di kemudian hari, sejumlah buku karya Abdul Latief banyak diterjemahkan dalam bahasa Latin dan disimpan di Perpustakaan Universitas Oxford, Inggris (1800). Pada tahun 1810, karya Abdul Latief juga diterjemahkan dalam bahasa Perancis. Sebelum diterbitkan, karya tersebut diberi tambahan berupa sejumlah catatan penelitian Abdul Latief. Pada masa itu, karya tersebut sangat berpengaruh bagi perkembangan ilmu kedokteran Eropa.
Abdul Latief juga dikenal sebagai sastrawan yang sering mengembara. Ia gemar menulis tentang budaya suatu daerah dengan bahasa yang sangat indah. Oleh beberapa peneliti, bukunya yang berjudul Account of Egyptdinyatakan sebagai salah satu karya topografi terpenting pada abad pertengahan. Buku tersebut memuat sejumlah deskripsi yang menarik tentang bencana kelaparan yang terjadi ketika Sungai Nil dilanda kekeringan (1200-1202). Saat itu, ia sedang berada dalam perjalanan menuju Mesir dan menyaksikan sendiri bencana tersebut.

Sebagai seorang sastrawan, Abdul Latief sangat terkesan dengan karya-karya Ibnu Sina. Meskipun demikian, ia pernah mengkritik sejumlah karya Ibnu Sina. Di sisi lain, Abdul Latief juga sangat mengagumi Aristoteles. Dalam beberapa karya filsafat dan sastranya, terlihat pengaruh sang ilmuwan Yunani tersebut. Abdul Latief juga pernah mengkritik karya ilmuwan Yunani, Galen, dengan tajam. Selain menulis kritikan, Abdul Latief menerjemahkan sejumlah karya para pemikir Yunani, seperti Hippocrates.

Semasa hidupnya, Abdul Latief telah menghasilkan 173 buku yang mencakup bidang kedokteran, sastra, geografi, filsafat, matematika, sains, dan sejarah. Selain itu, ia juga menulis kisah perjalanannya ke berbagai tempat dalam bentuk buku. Para ilmuwan Barat menggambarkan sosok Abdul Latief sebagai seorang genius yang gemar melakukan penelitian dan akrab dengan kajian ilmiah. Ia menulis sebuah buku otobiografi tentang dirinya sendiri.

Abdul Latief wafat pada tahun 1231.


No comments:

Post a Comment